BSMI Jakarta, Jakarta – Untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi peserta aksi damai 212 yang berlangsung di Monas, Jakarta, Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) mendirikan rumah sakit lapangan (RSL), Jumat (2/12). Pendirian RSL ini sebagai bentuk kepedulian BSMI kepada peserta aksi damai yang membutuhkan tindakan medis yang dilakukan oleh relawan medis BSMI yang berjumlah 200 orang. Pendirian RSL BSMI itu merupakan rekomendasi dari Divisi Dokkes Mabes POLRI yang dipercayakan kepada BSMI.
Sebanyak 100 pasien mendapatkan pertolongan medis di RS Lapangan yang sebagian besar mengalami keluhan keram, hipotermia (penurunan suhu tubuh), pusing-pusing, sesak nafas, kekurangan oksigen dan sakit kepala. Sedangkan dua pasien harus di rujuk ke rumah sakit karena diperlukan penanganan medis lebih lengkap. Kedua pasien itu adalah Friska Andika, mahasiswa asal Medan, dirujuk ke instalasi gawat darurat (IGD) RSU Al Fauzan Pasar Rebo dan Rizki Andrian, wartawan Aceh Post Sinkope, dirujuk ke RSUD Tarakan Gambir.
Posisi tempat didirikan RSL yang menjadi posko medis utama letaknya memang dekat dengan podium orasi aksi damai. Keberadaan RSL diupayakan sebagai fasilitas layanan medis yang efektif dan efisien yang siap melayani tiga jutaan orang peserta aksi damai dari sejumlah daerah. Selain RSL sebagai posko utama, BSMI menempatkan posko medis pendukung di pintu masuk Monas dekat patung kuda dan di depan kantor kementrian BUMN.
Sementara itu, BSMI mengerahkan 200 tenaga relawan medis yang datang dari berbagai daerah yakni Medan, Lampung, Jakarta, Bogor, Serang, Cimahi Ciamis, Garut, Kuningan, Brebes, Cirebon Yogyakarta, Klaten, Surabaya, Bali, Lombok dan Makasar. BSMI Provinsi DKI Jakarta sebagai koordinator pengerahan relawan medis, bekerjasama dengan relawan dari daerah untuk menyukseskan pelaksanaan pelayanan kesehatan aksi damai