BSMI Jakarta, Utan Kayu – Sebagai bentuk solusi peduli terhadap aksi terorisme yang terjadi belakangan ini, Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) Provinsi DKI Jakarta bergabung dengan Sejumlah lembaga yang berhimpun dalam penanggulangan kebencanaan dan kemanusiaan mengutuk keras tindakan terorisme. Wujud keprihatinan tersebut disampaikan dan dituangkan dalam bentuk pernyataan sikap.
Pernyataan sikap tersebut dibacakan secara bersama sama di aula Gedung Pengurus Wilayah Nadhlatul Ulama (PW NU), Jakarta di Kawasan Utan Kayu, Jakarta Timur, Selasa (15/05) dihadiri oleh puluhan lembaga kebencanaan dan kemanusiaan se Jabodetabek.
Rizki Andita, Humas BSMI DKI mengatakan, bahwa kami lembaga yang selama ini terjun lengsung menangani kebencanaan dan kemanusiaan dalam kesempatan ini menyampaikan pernyataan sikap, sebagai bentuk kepedulian dan mengutuk keras aksi-aksi teroisme.
Lebih lanjut, menyikapi serangkaian aksi teror berupa pengeboman sejumlah geraja di Surabaya dan pembunuhan 5 anggota polisi di Mako Brimob, Depok. Kami lembaga Lembaga Kemanusiaan Indonesia dan Pegiat Kemanusiaan se Jabodetabek mengeluarkan sikap dan pernyataan.
Bahwa ditengah sebagian warga Surabaya khususnya umat Kristiani menjalankan ibadah minggu dan sebagian umat muslim memersiapkan ibadah bulan Ramadhan, Indonesia kembali di uji dan dihentakan dengan sebuah peristiwa yang mengoyak nilai-nilai kemanusiaan berupa serangkaian aksi teror terbunuhnya 5 polisi di Mako Brimob, Depok beberapa waktu lalu dan aksi teror bom bunuh diri disejumlah gereja di Surabaya, dan bom bunuh diri di Mapolresta Surabaya, peristiwa ini juga menimbulkan korban yang tidak sedikit. Sehubungan dengan hal tersebut kami menyerukan :
Mengutuk keras pembunuhan polisi di Mako Brimob, Depok beberapa waktu lalu dan serangkaian bom bunuh diri yang melibatkan anak-anak di beberapa gereja diantaranya, Gereja Santa maria Tak Bercela, di Jl.Ngagel Madya Utara, Gereja Pentekosta, di Jl.Arjuno, gereja Indonesia di Jl.Diponegoro Surabaya yang dilakukan disaat sebagian umat Kristiani sedang menjalankan ibadah Minggu dan serangan bom bunuh diri di Mapolrestabes Surabaya.
Menyampaikan rasa duka yang mendalam kepada korban dan keluarga korban serta warga yang berduka.
Mengecam segala bentuk kekerasan dan teror dengan menghilangkan nyawa orang lain ataupun nyawanya sendiri. Tidak ada satu agama pun yang mengajarkan bunuh diri sebagai salah satu jalan dalam membuktikan keimanan seseorang.
Terorisme bukan lagi menjadi ancaman satu negara saja, tetapi merupakan musuh dunia,sehingga diperlukan kerjasama internasional yang solid, serta kerja keras pihak keamanan dan unsur-unsur yang trekait untuk segera mengusut tuntas kasus ini dengan akuntabel dan senantiasa memperhatikan kaidah-kaidah kemanusiaan serta memastikan rasa aman di masyarakat.
Pemerintah perlu lebih serius menjaga kemanan dan kenyamanan dengan terus mengupayakan budaya dialogis secara nyata di akar rumput serta segera mengusut kasus ini secara tuntas, transparan dan adil.
Para elit untuk menahan diri dari penyataan-pernyataan yang berpotensi memperburuk keadaan dan atau menimbulkan perpecahan di akar rumput.
Masyarakat diharapkan untuk bersatu dan saling menguatkan, tetap tenang dan selalu waspada terhadap kondisi di lingkungan sekitar tempat tinggal atau tempat kerja serta berpartisipasi dalam menjaga keamanan lingkungan dan berkoordinasi dengan aparat kemanan. Hindari kecurigaan dan kepanikan berlebihan serta berpartisipasi dalam menjaga kemanan dan kerukunan lingkungan.
Kami berharap dengan usaha yang sungguh-sungguh, terorisme dapat dihentikan untuk menjaga nilai-nilai kemanusiaan dan permartabatan yang bersumber dari berbagai ajaran agama dan keyakinan. Kerjasama dari seluruh pihak dan optimisme dalam memerangi terorisme menjadi penting dalam menjaga perdamaian dimuka bumi ini.