BSMI Jakarta – Keadaan kegawatdaruratan bisa terjadi kapan saja, menyerang siapa saja dan di medan mana saja. Apabila korban di medan yang kurang terjangkau alat transportasi, atau pada tempat yang kurang aman, maka korban membutuhkan prosedur evakuasi. Jika memungkinkan, prosedur ini membutuhkan teknologi alat bantu yang disebut tandu. Saat ini tandu terdapat berbagai macam jenis sesuai dengan kebutuhan dan kondisi korban. Dahulu kala, para penyelamat menggunakan banyak modifikasi untuk membuat sebuah tandu, menggunakan kayu atau tongkat pramuka dan tali, misalnya sehingga tetap dapat digunakan untuk menolong korban.
Pada selasa (5/9) ini, BSMI mengajarkan pelatihan sekaligus penggunaan tandu modifikasi sederhana menggunakan tongkat pramuka dan tali kepada BSMR Sekolah Alam Bintaro. Hal ini bertujuan untuk menyiapkan pengetahuan, skill sekaligus mental pada BSMR ini untuk sigap menolong dan melakukan transportasi serta evakuasi dalam keadaan apapun, semisal tidak ada alat bantu yang dapat digunakan. Harapannya, para BSMR ini dapat mengembangkan critical thinking dan creativity untuk menolong dalan kondisi apapun.
Sebanyak 7 BSMR Sekolah Alam Bintaro sangat antusias dan berlomba membuat tandu terkuat mereka. Para pelatih dari Relawan BSMI (Kak Hafid, Kak Thikie) pun turut bersemangat dalam memberikan pelatihan hari ini, hingga tidak terasa senja pun menjemput. Dengan ditutup mengenai cara evakuasi korban, pelatihan hari ini diakhiri dengan baik. Sampai jumpa pada pelatihan selanjutnya! (Red: RS)