Orang Tua Asuh untuk Akses Pendidikan Warga Palestina

BSMI Jakarta, Condet – Pendidikan adalah hak asasi manusia yang fundamental dan esensial bagi pelaksanaan hak asasi manusia lainnya . Pendidikanmendorong kebebasan individu dan pemberdayaan dan menghasilkan manfaat pembangunan yang penting. Namun jutaan anak-anak dan orang dewasa di Gaza, Palestina maupun beberapa bangsa di belahan dunia lainnya tetap kehilangan kesempatan pendidikan, baik sebagai akibat dari penjajahan, kemiskinan maupun masalah lainnya. Padahal pendidikan adalah alat yang ampuh bagi dewasa dan anak-anak untuk bisa mengangkat diri mereka dari kemiskinan yang secara ekonomi dan sosial terpinggirkan sehingga dapatberpartisipasi penuh sebagai warga negara. Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) sebagai lembaga kemanusiaan berpijak pada kewajiban hukum internasional untuk turut memperjuangkan hak atas pendidikan. BSMI berupaya mendorong dan mengembangkan hak setiap orang baik di tingkat nasional maupun internasional untuk memperoleh akses pendidikan berkualitas baik, tanpa diskriminasi atau pengucilan. BSMI juga turut menjadi saksi bahwa Gaza, Palestina dijajah Israel dan diblokade oleh dunia internasional dari berbagai kebutuhan hidup termasuk untuk mewujudkan hak atas pendidikan yang baik dan berkualitas. Untuk masalah Palestina pun BSMI bersama Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia tidak mau tinggal diam dalam usahanyamemperjuangkan hak mereka dalam hal memperoleh akses pendidikan yang berkualitas baik. Kolaborasi BSMI bersama Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dalam membuka akses pendidikan bagi warga Palestina sudah dimulai sejak 2012 dan akan terus berlanjut. Beasiswa yang digulirkan BSMI bersama Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan tentunya dapat berjalan karena dukungan masyarakat luas bangsa Indonesia melalui donasi tunai. Program beasiswa ini merupakan donasi masyarakat Indonesia yang bersedia menjadi “orang tua asuh” bagi pelajar-pelajar Palestina yang melanjutkan pendidikan dari tingkat dasar dan kedokteran hingga pasca sarjana dan dokter spesialis. Menurut Djazuli, Ketua Umum BSMI, biaya pendidikan ditanggung oleh Program Beasiswa Unggulan Kemendikbud RI, sementara BSMI menanggung biaya non pendidikan, seperti biaya pra pendidikan (kursus bahasa), biaya tempat tinggal, transportasi, buku, kesehatan dll. Seluruh biaya tersebut merupakan donasi dari masyarakat Indonesia. Oleh karenanya, kami mengajak masyarakat Indonesia untuk terus berpartisipasi dalam program beasiswa ini dan sekaligus menjadi orang tua asuh bagi para pelajar Palestina yang sedang mengikuti program ini maupun yang datang berikutnya.

Leave a Reply