BSMI Jakarta, Tangerang Selatan – ICT (In Camp Training) merupakan kegiatan pelatihan sekaligus recruitment yang diadakan oleh BSMI (Bulan Sabit Merah Indonesia) untuk mempersiapkan calon-calon relawan yang nantinya akan diterjunkan dalam kegiatan kemanusiaan atau sosial. Pada kesempatan kali ini ICT diadakan oleh BSMI DKI Jakarta selama dua hari (5-6 Agustus 2017) yang bertempat di Taman Wisata Pulau Situ Gintung 3, Kota Tangerang Selatan dan diikuti oleh sekitar 64 orang calon relawan dari berbagai daerah di Jabodetabek.
Acara dibuka dan dipandu oleh dua orang MC (Master of Ceremony) yakni Noval dan Nanda yang merupakan panitia di ICT Batch 5 kali ini.
Sebelum memulai rangkaian acara, seluruh peserta diminta menjawab soal-soal pre-test untuk mengetahui sejauhmana kemampuan peserta ICT terkait ke-BSMIan dan beberapa hal mengenai penanggulangan korban bencana. Acara dibuka dengan materi pertama yang mengenalkan tentang ke-BSMI-an yang disampaikan oleh Sulaiman yang merupakan ketua bidang program BSMI DKI Jakarta. Sulaiman menyampaikan sejarah BSM hingga terbentuknya BSMI di Indonesia. Lembaga Bulan Sabit Merah didirikan dan digunakan pertama kali oleh Turki pada 11 Juni 1868. “Penggunaan simbol Bulan Sabit Merah pertama kali dalam perang pada saat konflik bersenjata kekaisaran Ottoman dan Rusia (1877-1878)” tutur Sulaiman.
Sulaiman juga menambahkan bahwa terdapat tiga lambang organisasi kemanusian yang disepakati secara Internasional oleh Negara-negara di dunia yakni Palang Merah, Kristal Merah dan Bulan Sabit Merah kecuali hanya satu Negara yang tidak menggunakan salah satu dari ketiga lambang tersebut yakni Israel.
Materi kedua merupakan Basic Life Support yang disampaikan oleh pembicara bernama Aris. Aris adalah salah satu relawan BSMI DKI Jakarta yang berprofesi sebagai perawat di RS Pusat Pertamina. Pada kesempatan kali ia menyampaikan teori tentang BHD (Bantuan Hidup Dasar), transportasi dan evakuasi serta Balut Bidai. Setelah sesi penyampaian materi selesai, dilanjutkan dengan praktek, dimana peserta dibentuk beberapa kelompok untuk kemudian mengunjungi pos yang telah disiapkan oleh panitia untuk melakukan praktek sesuai materi yang telah disampaikan sebelumnya. Harapannya seluruh peserta mampu memberikan pertolongan pertama jika suatu ketika menemukan korban bencana ataupun korban kecelakaan sebelum mendapat penanganan lebih lanjut di Rumah Sakit.
Phsycological first aid merupakan materi ketiga yang disampaikan oleh Richad, seorang psikolog di salah satu RSJ di daerah Bogor sekaligus juga seorang trainer. Richad menjelaskan tentang pentingnya aspek psikologis yang memang jarang diperhatikan oleh relawan bencana pada umumnya. Setelah pemberian materi selesai, peserta kemudian dibagi menjadi beberapa kelompok dan salah satu dari mereka diminta untuk menjadi relawan yang memperhatikan aspek psikologis dengan penanganan yang beragam terhadap para korban bencana. Setelah itu para peserta yang berperan sebagai korban, diminta memberikan tanggapan atas penanganan yang diberikan oleh relawan tersebut.
Pemberian materi berikutnya dilakukan setelah sholat ashar yakni tentang Basic Vertical Rescue yang disampaikan oleh Agus, salah satu anggota TIM BVR BSMI DKI Jakarta. BVR merupakan bagian dari operasi SAR dengan teknik evakuasi korban dari titik rendah ke titik yang lebih tinggi maupun sebaliknya, pada medan curam/terjal baik kering maupun basah. Sebelum pelatihan ICT, para peserta telah diminta oleh panitia untuk membawa tali pramuka atau webbing untuk kemudian diajarkan untuk dapat digunakan dalam proses evakuasi korban menggunakan teknik vertical rescue. Agus juga menjelaskan faktor umum yang dapat mendukung dalam pelaksaan vertical rescue, diantaranya adalah bakat dan pengetahuan, latihan dan pengalaman, terbiasa menggunakan peralatan, disiplin dan kerjasama tim serta pendekatan dan taktik yang dimiliki oleh rescuer.
Materi terakhir di hari pertama adalah tentang jurnalistik dan fotografi kebencanaan yang disampaikan oleh Choirul Umam, atau yang akrab disapa Choi. Choi menjelaskan terkait etika yang harus diperhatikan oleh relawan saat berada dilapang terutama jika akan mengambil gambar (melakukan pemotretan) beserta teknik-teknik pengambilan gambar yang baik. Setelah pemberian materi selesai, choi meminta tiap kelompok untuk menyiapkan atau mengambil gambar yang berhubungan dengan bencana (baik proses evakuasi, pemberian bantuan ataupun kondisi korban), kemudian Choi memberikan komentar sekaligus masukan terhadap karya masing-masing kelompok.
Pemberian materi sekaligus simulasi dilakukan penuh selama satu hari dan berakhir pada jam 22.30 sesuai waktu yang telah sebelumnya ditetapkan oleh panitia agar peserta bisa beristirahat untuk melanjutkan sesi materi di hari esok. Sebelum sesi hari pertama usai, akhir dari kegiatan di hari itu adalah perkenalan panitia yang merupakan anggota BSMI DKI Jakarta sekaligus memperkenalkan divisi/bagian di BSMI beserta tugas-tugasnya. Setelah sesi perkenalan tersebut usai, peserta perempuan dipandu oleh panitia untuk menuju tempat penginapan yang telah disediakan sedangkan peserta laki-laki menempati saung sebagai tempat untuk beristirahat malam itu.
Kegiatan ICT BSMI Batch V pada hari kedua dimulai dengan qiyamul lail berjamaah hingga menjelang subuh seluruh peserta dan panitia. Kemudian dilanjutkan dengan olahraga bersama yang diselingi game outbond untuk mempuk kerjasama tim peserta ICT batch 5. Pemberian materi selanjutnya disampaikan mengenai manajemen Bencana dan SAR yang disampaikan oleh Ari yang merupakan salah satu anggota Tim SAR kota Bandung. Disela materi, peserta diberikan kesempatan untuk sarapan terebih dahulu oleh Ari sebelum dilakukannya simulasi manajemen penanganan Bencana dan SAR.
Di akhir sesi adalah post test. Peserta kembali diminta untuk menjawab soal yang telah sebelumnya diberikan pada awal pertemuan di hari pertama. Selain itu juga terpilih Robert Andrew Bob sebagai ketua angkatan dan Suci sekaligus Reza adalah wakil ketua angkatan ICT BSMI Batch V kali ini. untuk semakin memupuk kekompakan antar relawan, panitia memberikan tantangan kepada relawan baru BSMI DKI Jakarta untuk mengadakan lomba agustusan dalam rangka memperingati HUT RI ke-72 dan pesertanya adalah alumni ICT mulai dari Batch I hingga batch V. Pada bulan oktober nanti rencananya juga akan diadakan grand launching BSMI DKI Jakarta untuk mengenalkan BSMI DKI Jakarta kepada masyarakat luas.
Pelatihan ICT Batch V pun berakhir dengan penganugerahan kepada peserta perorangan dan kelompok oleh panitia. Acara ditutup dengan foto bersama setelah peserta mendapatkan sertifikat dan rompi relawan sebagai tanda resmi bergabung dengan BSMI DKI Jakarta untuk kemudian akan dilibatkan dalam kegiatan kemanusiaan atau sosial kedepannya.