BSMI Jakarta, Condet – Kebutuhan sumber daya manusia (SDM) yang handal di Palestina semakin besar karena banyaknya permasalahan-permasalahan di berbagai bidang yang sering terjadi di Palestina. Keberadaan negara Palestina untuk menyejajarkan diri dengan negara-negara lain dalam hal pembangunan semakin penting dirasakan oleh warganya. Namun upaya membangun kapasitas SDM masih terhambat karena rapatnya blokade Israel dan Mesir terhadap rakyat Palestina. Oleh karena itu, untuk membantu pengembangan kapasitas sumber daya manusia rakyat Palestina, Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) memberikan program beasiswa pendidikan bagi warga Palestina. Porgram ini sudah berjalan sejak 2011 dan telah menyekolahkan empat mahasiswa Palestina yang mengambil studi di Indonesia. Program ini juga didukung oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI (Kemendikbud) sebagai program beasiswa unggulan bagi mahasiswa asing. Keempat mahasiswa tersebut adalah Mohammad Shabat¸ Abdelrahman Elnweiri, Dr. Amin Annajwha dan Dr. Moin Al Shurafa. Saat ini Shabat dan Abdelrahman sedang menempuh studi kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Islam Negeri (FK-UIN) Syarif Hidayatullah, Ciputat, Banten. Sedangkan Dr. Amin Annawjha yang ditemani istri dan ketiga anaknya selama menempuh pendidikan kedokteran spesialis di Indonesia, sedang studi spesialis syaraf di FK Universitas Indonesia, Jakarta. Sementara itu, Dr. Moin Al Shurafa yang mendapatkan beasiswa pendidikan akan menempuh studi spesialis anaestesi di Universitas Negeri Solo (UNS). Usai meraih gelar magister kedokteran di Universitas Gadjah Mada, Dr. Moin kembali bertekad untuk menempuh studi kedokteran spesialis di Indonesia. Jika tidak aral melintang, UNS menjadi pelabuhan Dr. Moin untuk memperluas khazanah ilmu kedokteran di Indonesia. Sama halnya dengan Dr. Amin, selama di Indonesia, Dr. Moin juga ditemani oleh istri dan keempat anaknya. Dr. Moin dan keluarganya tinggal di kompleks perumahan Yogyakarta dan ikut berbaur dengan warga setempat. Bahkan keempat anaknya bukan hanya menguasai bahasa Indonesia, namun juga bisa berbahasa Jawa untuk dalam percakapan keseharianya. Hal ini dibuktikan oleh Dr. Moin ketika mengajak istri dan keempat anaknya sebagai narasumber Talkshow BSMI “Peduli Pengungsi, dari Indonesia Hingga Palestina”, Ahad (9/3) di Panggung Islamic Book Fair (IBF) 2014, Istora Senayan, Jakarta. Moderator talksow saat itu, Hj. Neno Warisman berkesempatan berbicara dengan ketiga anak perempuan Dr. Moin yakni, Zaina, Mariam dan Samah dengan memakai bahasa Indoenesia. Dihadapan para peserta talkshow, mereka sudah bisa menguasai bahasa Indonesia, bahkan sesekali menggunakan percakapan bahasa Jawa. Selain mereka, dalam waktu dekat, BSMI kembali memberikan beasiswa kepada lima mahasiswa Palestina lainnya. Namun, bidang studi yang akan ditempuh bukan dari kedokteran melainkan dari bidang teknik. Rencananya, kelima orang mahasiswa itu akan belajar magister teknik di Institut Teknik Bandung (ITB). Dengan adanya kedatangan para mahasiswa Palestina untuk menimba ilmu di Indonesia berarti mempererat persahabatan dan persaudaraan antara Indonesia dan Palestina. Selain itu, program beasiswa ini turut menjadi pertukarana kebudayaan yang baik antar kedua negara. Untuk informasi lebih lanjut tentang program beasiswa Palestina, dapat menghubungi kantor BSMI Jl. Condet Raya No.8 Balekembang, Jakarta Timur Telp. 021-29373477 atau bisa menghubungi Sulaiman (Humas BSMI) Hp. 082122337549. Bagi yang ingin berkontribusi dalam program beasiswa Palestina, dapat menyalurkan donasinya ke Syariah Mandiri No. Rek 7208080808 atas nama Bulan Sabit Merah Indonesia.