Search

Takut Sendirian dan Selalu Bertanya ‘Ada Apa Ini?’, Sefa Ikut Trauma Healing Pasca Gempa

BSMI Jakarta, LOMBOK – Sefa tampak serius mewarnai sebuah gambar yang diberikan tim BSMI, di Pengungsian Desa Karang Subagan, Pemenang Barat, Lombok Utara, Kamis (9/8/2018) siang tadi.

Anak usia 4 tahun itu tampak tidak mau lepas dari ayahnya.

Saidun pun mengikuti permintaannya.

Dipangkunya Sefa sambil mengajarkan cara mewarnai dengan benar.

Satu kertas hitam putih bergambar bunga itu dicoretnya dengan spidol pink.

Garis-garis warnanya tampak berantakan dan warna keluar dari gambar.

Saidun mencoba menghiburnya.

Sesekali ayah dua anak itu mencium putrinya dengan penuh kasih sayang.

“Dia gak bisa sendiri, takut kalau sendiri. Biasanya dia bilang sama saya kalau ayo pergi ke orang-orang, biar ramai,” kata Saidun seraya menirukan ucapan anaknya.

 

Saat malam, pelukan Sefa tak lepas dari ayahnya.

Jika gempa terjadi, ia pun sesekali bertanya kepada ayahnya.

“Kalau ada gempa itu dia nanya, ada apa itu? Sambil menghampiri ayah dan ibunya,” tuturnya sekali lagi.

Sementara Naryo, Tim Trauma Healing BSMI mengatakan, upaya tersebut dilakukan agar bisa membuat anak-anak segar kembali.

“Kami hanya membantu anak-anak agar tidak takut terhadap gempa, mengembalikan dirinya sebagaimana sedia kala. Tapi tentu prosesnya panjang dan bukan kami sendiri yang melakukannya,” kata dia di sela-sela acara.

Selain itu, timnya juga memberikan bekal pencegahan korban gempa kepada anak-anak.

“Kan kami buatkan nyanyi tentang pencegahan gempa, seperti ketika gempa mereka jangan berdiri di bawah bangunan, kemudian lari ke tanah lapang dan melindungi kepalanya,” ujarya.

Dalam acara tersebut tim BSMI memberikan permainan dan juga alat tulis untuk mereka belajar sambil bermain.

sumber : tribun-bali.com

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *